Dalam dunia akuntansi, jurnal penyesuaian merupakan suatu proses yang sangat penting untuk menyesuaikan catatan keuangan perusahaan agar lebih akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Jurnal penyesuaian biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi, sebelum laporan keuangan disusun. Berikut adalah 6 contoh jurnal penyesuaian dalam akuntansi beserta penjelasannya:
1. Penyesuaian untuk biaya sewa yang belum tercatat
Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat biaya sewa yang belum tercatat dalam periode akuntansi tersebut. Misalnya, jika perusahaan membayar sewa gedung untuk 6 bulan, tetapi hanya mencatat 3 bulan di periode tersebut, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk mencatat sisa 3 bulan sewa yang belum tercatat.
2. Penyesuaian untuk pendapatan yang belum tercatat
Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang belum tercatat dalam periode akuntansi tersebut. Misalnya, jika perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan untuk layanan yang belum diberikan, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk mencatat pendapatan tersebut.
3. Penyesuaian untuk persediaan barang yang belum terjual
Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat nilai persediaan barang yang belum terjual dalam periode akuntansi tersebut. Misalnya, jika perusahaan memiliki persediaan barang senilai Rp 10.000.000 yang belum terjual, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk mencatat nilai persediaan tersebut.
4. Penyesuaian untuk depresiasi aset tetap
Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat depresiasi aset tetap perusahaan dalam periode akuntansi tersebut. Depresiasi adalah pengurangan nilai aset tetap perusahaan seiring berjalannya waktu. Misalnya, jika perusahaan memiliki mesin senilai Rp 50.000.000 dan memiliki umur pakai 5 tahun, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk mencatat depresiasi aset tersebut.
5. Penyesuaian untuk biaya asuransi yang belum tercatat
Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat biaya asuransi yang belum tercatat dalam periode akuntansi tersebut. Misalnya, jika perusahaan membayar premi asuransi untuk 1 tahun ke depan, tetapi hanya mencatat sebagian dalam periode tersebut, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk mencatat sisa premi asuransi yang belum tercatat.
6. Penyesuaian untuk pendapatan bunga yang belum tercatat
Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat pendapatan bunga yang belum tercatat dalam periode akuntansi tersebut. Misalnya, jika perusahaan memiliki investasi yang memberikan pendapatan bunga, tetapi belum mencatat pendapatan tersebut, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk mencatat pendapatan bunga yang belum tercatat.
Dengan melakukan jurnal penyesuaian seperti contoh di atas, perusahaan dapat memastikan bahwa catatan keuangannya lebih akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi keuangan yang tepat.
Referensi:
1. Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, and Paul D. Kimmel. “Accounting Principles.” Wiley, 2018.
2. Mulyadi. “Akuntansi Biaya.” Salemba Empat, 2017.
3. Soemarso, Sritomo. “Akuntansi Keuangan Menengah.” Salemba Empat, 2019.